RESENSI
NOVEL
I.
Identitas
Buku
a. Judul Buku : The Prince and The Pauper
b. Pengarang : Mark Twain
c. Penerbit : James R. Osgood &
Co., United States
d. Tahun terbit : 1882
e. Penerjemah : Tria Barnawi
f.
Penerbit :
Orange Books
g. Tahun Cetak : Cetakan I tahun 2010
h. Jumlah
Halaman : 434 halaman
i.
Tebal Buku :
20,5 cm
j.
ISBN :
978602885111-4
II. Ringkasan Buku
The Prince
and The Pauper
Mark Twain adalah penulis best seller novel “The Adventures of
Huckberry Finn”. Dalam novel kali ini Mark Twain mengisahkan kehidupan di kota
tua London antara seorang Pangeran London dan anak miskin dari Offal Court.
Dalam novelnya kali ini Mark Twain menghadirkan kisah yang menegangkan tentang
kehidupan dalam kerajaan dan kehidupan di jalanan.
The Prince and The Pauper ini menceritakan tentang keluarga miskin
di sudut kota London pada abad ke 16 yaitu Keluarga Canty yang melahirkan
seorang putra yang diberi nama Tom Canty. Bersamaan dengan itu pula rakyat
London sedang berbahagia dengan kelahiran pangeran baru mereka. Pangeran Wales,
Edward Tador.
Tom Canty tumbuh menjadi anak yang mengemis karena suruhan John
Canty ayahnya dan Neneknya. Namun, dia selalu bergaul dengan pendeta yang
selalu bercerita tentang kerajaan. Tom Canty tumbuh menjadi anak yang penuh
imajinasi seolah-olah ia adalah Pangeran.
Permasalahan terjadi saat Tom Canty bertemu dengan Pangeran Wales
Edward Tador di depan istana. Ia begitu mendambakan seorang Pangeran. Mark
Twain menggunakan istilah-istilah kerajaan, mulai dari pelayan-pelayan yang
ribuan di istana. Sulit dimengerti jika kita tidak memahami situasi kerajaan di
Inggris.
Konflik makin menegang saat Pangeran Wales mendengarkan semua
ocehan Tom canty dan ingin menjadi sepertinya. Mereka bertukar pakaian dan
sangat terkejut mereka begitu mirip. Saat Penjaga datang Pangeran diusir
habis-habisan. Pangeran terus memerintah tapi Penjaga tidak mempercayainya. Tom
Canty hanya berdiam.
Masalah muncul lebih tegang saat Pangeran Wales yang ternyata Tom
Canty itu disebut gila karena tak ingat apapun mengenai kerajaan. Sedangkan
Pangeran yang asli harus berjalan menuju Offal Court. Di sana dia disiksa
seperti anak John Canty.
Petualangan dimulai saat Pangeran Wales pergi melarikan diri dari
John Canty dan bertemu dengan Hendon seorang pemuda yang dikabarkan hilang dari
keluarganya. Hendon adalah satu-satunya orang yang memperlakukan Pangeran
seperti Pangeran. Ia merawat Pangeran sebagaimana mestinya.
Hal menarik lainnya adalah ketika perjuangan Pangeran Wales asli
yang terus menerus mengakui dirinya Pangeran. Walalupun semua orang menyebutnya
gila. Sedangkan Tom Canty masih bingung dan takut tapi lama kelamaan ia merasa
nyaman. Novel ini banyak memberi kesan petualangan dan penuh ketegangan. Setiap
halaman yang dibaca menimbulkan rasa penasaran dan membuat jantung berdegup
kencang, dalam pikiran penuh pertanyaan. Halaman berikutnya apa yang akan
terjadi dengan Pangeran dan Tom Canty.
Kekuatan novel ini terletak pada karakteristik setiap tokoh yang
memerankan, apalagi tokoh Pangeran Wales serta Tom Canty yang terus
menyesuaikan diri juga bijaksana dalam mengambil keputusan. Penggunaan
bahasanya yang penuh dengan teka-teki dan istilah-istilah kerajaan yang harus
dicari agar mudah paham. Sebagai novel terjemahan , hasil penerjemahan novel ke
dalam bahasa Indonesia patut diacungi jempol karena mampu mempertahankan
kekuatan pemilihan kata dalam bahasa Indonesia yang biasa bertele-tele dalam
bahasa Inggris.
Akhir cerita bias kalian baca yah sendiri novelnya ! selamat
membaca ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar