Jumat, 04 November 2016

RESENSI NOVEL THE PRINCE AND THE PAUPER "MARK TWAIN"

RESENSI NOVEL
I.     Identitas Buku
a.       Judul Buku                  : The Prince and The Pauper
b.      Pengarang                   : Mark Twain
c.       Penerbit                       : James R. Osgood & Co., United States
d.      Tahun terbit                : 1882
e.       Penerjemah                 : Tria Barnawi
f.        Penerbit                       : Orange Books
g.       Tahun Cetak                : Cetakan I tahun 2010
h.      Jumlah Halaman         : 434 halaman
i.         Tebal Buku                  : 20,5 cm
j.         ISBN                             : 978602885111-4

II.  Ringkasan Buku
The Prince and The Pauper
Mark Twain adalah penulis best seller novel “The Adventures of Huckberry Finn”. Dalam novel kali ini Mark Twain mengisahkan kehidupan di kota tua London antara seorang Pangeran London dan anak miskin dari Offal Court. Dalam novelnya kali ini Mark Twain menghadirkan kisah yang menegangkan tentang kehidupan dalam kerajaan dan kehidupan di jalanan.
The Prince and The Pauper ini menceritakan tentang keluarga miskin di sudut kota London pada abad ke 16 yaitu Keluarga Canty yang melahirkan seorang putra yang diberi nama Tom Canty. Bersamaan dengan itu pula rakyat London sedang berbahagia dengan kelahiran pangeran baru mereka. Pangeran Wales, Edward Tador.
Tom Canty tumbuh menjadi anak yang mengemis karena suruhan John Canty ayahnya dan Neneknya. Namun, dia selalu bergaul dengan pendeta yang selalu bercerita tentang kerajaan. Tom Canty tumbuh menjadi anak yang penuh imajinasi seolah-olah ia adalah Pangeran.
Permasalahan terjadi saat Tom Canty bertemu dengan Pangeran Wales Edward Tador di depan istana. Ia begitu mendambakan seorang Pangeran. Mark Twain menggunakan istilah-istilah kerajaan, mulai dari pelayan-pelayan yang ribuan di istana. Sulit dimengerti jika kita tidak memahami situasi kerajaan di Inggris.
Konflik makin menegang saat Pangeran Wales mendengarkan semua ocehan Tom canty dan ingin menjadi sepertinya. Mereka bertukar pakaian dan sangat terkejut mereka begitu mirip. Saat Penjaga datang Pangeran diusir habis-habisan. Pangeran terus memerintah tapi Penjaga tidak mempercayainya. Tom Canty hanya berdiam.
Masalah muncul lebih tegang saat Pangeran Wales yang ternyata Tom Canty itu disebut gila karena tak ingat apapun mengenai kerajaan. Sedangkan Pangeran yang asli harus berjalan menuju Offal Court. Di sana dia disiksa seperti anak John Canty.
Petualangan dimulai saat Pangeran Wales pergi melarikan diri dari John Canty dan bertemu dengan Hendon seorang pemuda yang dikabarkan hilang dari keluarganya. Hendon adalah satu-satunya orang yang memperlakukan Pangeran seperti Pangeran. Ia merawat Pangeran sebagaimana mestinya.
Hal menarik lainnya adalah ketika perjuangan Pangeran Wales asli yang terus menerus mengakui dirinya Pangeran. Walalupun semua orang menyebutnya gila. Sedangkan Tom Canty masih bingung dan takut tapi lama kelamaan ia merasa nyaman. Novel ini banyak memberi kesan petualangan dan penuh ketegangan. Setiap halaman yang dibaca menimbulkan rasa penasaran dan membuat jantung berdegup kencang, dalam pikiran penuh pertanyaan. Halaman berikutnya apa yang akan terjadi dengan Pangeran dan Tom Canty.
Kekuatan novel ini terletak pada karakteristik setiap tokoh yang memerankan, apalagi tokoh Pangeran Wales serta Tom Canty yang terus menyesuaikan diri juga bijaksana dalam mengambil keputusan. Penggunaan bahasanya yang penuh dengan teka-teki dan istilah-istilah kerajaan yang harus dicari agar mudah paham. Sebagai novel terjemahan , hasil penerjemahan novel ke dalam bahasa Indonesia patut diacungi jempol karena mampu mempertahankan kekuatan pemilihan kata dalam bahasa Indonesia yang biasa bertele-tele dalam bahasa Inggris.
Akhir cerita bias kalian baca yah sendiri novelnya ! selamat membaca ^_^  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar